Gurah Tetes Hidung

 
Di PJ. Loka Gurah H Djawadi Giriloyo inilah Proses pengobatan Gurah dilakukan dengan meneteskan cairan rendaman kulit akar ke hidung. Kulit akar ditumbuk, diseduh dalam air panas, diendapkan semalam lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Cairan akar itu setelah diendapkan berwarna cokelat kemerahan. Akhir-akhir ini Ahli Gurah sudah mengemas bahan obat dalam bentuk serbuk atau kapsul Gurah. Penggunaannya lebih praktis dari pada Gurah tetes. Di samping bahan pokok sirgunggu, juga ditambah ramuan bahan tetumbuhan berkhasiat lainnya. Tentang bahan tambahan ini, masing-masing ahli punya resep rahasia tersendiri.

Bila “ramuan” sudah dimasukkan ke lubang hidung (red: pada gurah tetes), pasien yang menjalani Gurah Tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Dengan demikian, suaranya diharapkan bisa lebih jernih.

Eksperimen Awal di Laboratorium DI UGM JOGJAKARTA
Praktek Gurah menarik dikaji secara ilmiah. Untuk itu disiapkan akar sirgunggu dari lokasi yang sama. Sebagai langkah penelitian awal, bahan aktifnya diisolasi dan diuji daya antibakterinya. Dalam hal ini digunakan baktreri Streptococus beta haemolyticus, salah satu jenis pencetus penyakit radang tenggorokan. Dari hasil isolasi diperoleh komponen utama dalam kulit akar berupa senyawa flavonoid dengan 3-OH. Sedangkan pengujian antibakteri memang menunjukkan, senyawa itu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. beta haemolyticus. Namun, daya hambatnya terbilang kecil Hal ini mungkin disebabkan khasiat pengeluaran lendir sembari pesien tengkurap, sehingga bakterinya ikut keluar bersama lendir. Mekanismenya sendiri masih belum ditemukan. Dengan demikian, penggunaan sari akar sirgunggu untuk pengobatan radang tenggorokan perlu dikaji lebih lanjut.
(Drs. Wahyono, Apt. SU, Fakultas Farmasi UGM)
Disadur dari Majalah Trubus 339 – TH XXIX – FEBRUARI 1998, hal. 72-73 Gurah itu proses mengeluarkan slem (dahak/lendir) yang ada di rongga hidung dan tenggorokan. Untuk membersihkan, agar nafasnya tidak sulit terutama buat yang sering pilek/sinus/mungkin juga asma. Tapi ada juga yang melakukan gurah, dengan tujuan memperindah suara. Mengenai keampuhannya, sepertinya individual sifatnya, sama jika ditanya sakit atau tidak , ada yang bilang sakit sekali, ada juga yang bilang, sakit tapi masih bisa ditolerir.

Pada saat Gurah, pasien diminta tidur telentang, kemudian cairan (konon berasal dari tumbuhan tertentu) dimasukkan melalui lubang hidung. Setelah beberapa saat pasien disuruh tengkurap, nah disinilah proses pengeluaran slem berlangsung, lamanya tergantung banyak tidaknya slem. Setelah selesai rasanya lega sekali, hidung yang mampet bisa lega kembali.

Gurah adalah cara tradisional mengeluarkan produksi lendir dan dahak. Cara ini sangat populer dikalangan profesi pesinden, qari, penceramah, dalang, biduan dan sebagainya. Selain untuk menyaringkan suara, Gurah bermanfaat untuk mengobati : Asma, sinusitis, kepala sering pusing, sulit konsentrasi dan keluhan lain akibat polusi udara, rokok dan makanan siap saji.

Gurah pada umumnya dilakukan dengan bahan dari pohon Srigunggu yang dikenal memiliki daya pencahar sangat kuat karena memiliki unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, flavonoid flavon, glikosida fenol, manitol, sitosterol, triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.